Selamat pagi pembaca setia, kali ini saya akan bagikan cara hidup ideal bagaimana cara yang baik dalam mengelola keuangan pribadi
Ide ini muncul melihat banyak sekali sahabat dan juga diri Saya sendiri yang sudah bekerja bertahun-tahun namun tabungan tetap nol, bahkan sampai berkurang alias minus
Keinginan yang kuat untuk merubah perekonomian pribadi membuat Saya banyak-banyak membaca buku dan belajar dari kehidupan orang-orang kaya disekitar Saya. Banyak sekali pelajaran yang bisa Saya ambil dari orang-orang kaya itu, selain bekerja keras melebihi dari orang lain mereka juga pandai mengelola keuangannya.
Saya pribadi pernah merasakan dari mulai penghasilan 150rb rupiah per bulan sampai diatas 10juta rupiah. Menariknya, setelah saya runut kebelakang saat penghasilan saya 150rb itu dalam tiga bulan saya mampu membeli baju jaket yang harganya 300rb..wow dua kali lipat dari gaji saya. Tapi kenapa saat penghasilan sudah diatas 10juta Saya malah berpikir 3 kali untuk membeli pakaian seharga itu karena banyaknya pengeluaran lain. Ini menjadi pertanyaan besar dalam diri saya, kenapa ya gak bisa punya tabungan?
Nah, pencerahan datang dari orang kaya di Amerika bernama Robert Kiyosaki, di salah satu bukunya dia mengatakan bahwa GAYA HIDUP seseorang lah yang akan kelak menentukan apakah ia akan menjadi bebas secara keuangan atau tidak. Lama saya merenungi kata-katanya, sampai akhirnya saya paham kalau memang gaya hiduplah yang membuat kita punya atau tidak punya. Pengalaman bekerja menjadi tenaga penjual dengan penghasilan tidak terbatas juga mengilhami saya, saat itu banyak teman yang penghasilannya diatas 10juta tapi hidupnya tetap saja berkejar-kejaran dengan cicilan kartu kredit yang tidak terlalu penting.
Dulu gaji 1juta gaya hidup 800rb, sekarang gaji naik namun gaya hidup juga naik sehingga tidak ada sisa gaji malah yang ada nambah hutang yang tidak produktif. Dulu pergi ke starbuck untuk nongkrong adalah hal tidak pernah kita pikirkan sekarang hampir setiap minggu nongkrong di kafe gaul.
Jadilah hidup terus berkejar-kejaran seperti itu, ujungnya merasa kalau gaji yang kita terima jumlahnya terlalu kecil (ini pernah saya rasakan sewaktu bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia), padahal sebenarnya gaji itu adalah sudah sewajarnya segitu sesuai dengan tingkat risiko dan tanggung jawab pekerjaan. Efek dari merasa gaji terlalu kecil, membuat kita menjadi malas dan tidak termotivasi. Nah, kalau sudah begini, siapa yang rugi? kita sendiri kan?
Makanya Saya mencoba terus-menerus untuk menyederhanakan gaya hidup Saya, karena Saya sadar bahayanya GAYA HIDUP HURA-HURA terhadap masa depan saya.
Semoga bermanfaat, silahkan dibagikan bila dirasa bermanfaat untuk Anda dan orang disekitar Anda.
EmoticonEmoticon