Selamat malam pembaca
setia cara hidup ideal, akhir-akhir ini banyak sekali Saya dengar dan baca tentang
bagaimana cara bekerja yang benar agar menghasilkan maksimal. Sebagian orang
menganggap satu cara itu baik dan sebagian lain tidak setuju. Dalam tulisan
kali ini izinkan saya juga urun pendapat tentang car hidup ideal untuk mencapai
kebebasan finansial dari segi sistem kerja.
Kali ini Saya akan
menggunakan cerita untuk menjelaskannya, cerita ini sudah banyak dibagikan di
media-media sosial jadi ini bukan cerita original dari saya. Saya akan
ceritakan ulang dengan bahasa Saya ya.
Di suatu desa kecil
hiduplah dua orang pemuda dengan semangat kerja yang luar biasa untuk merubah
kehidupan mereka. Kondisi desa mereka yang jauh dari sumber air membuat nilai
air di desa tempat tinggal mereka sangatlah berharga, bahkan ada warga yang mau
mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan air bersih. Hal ini dilihat
peluang oleh kedua pemuda cerdas itu dan mulailah mereka mengumpulkan air
sebanyak yang mereka bisa.
Kemudian mereka berdua
mulai mengumpulkan air secara bersama-sama, hari demi hari. Tiga minggu
berjalan mengumpulkan air bersih, pelan perlahan badan mereka berdua mulai
pegal-pegal dan mereka berdua sepakat untuk istirahat selama satu hari.
Di peristirahatan mereka
pemuda pertama yang bernama Udin memanfaatkannya dengan istirahat penuh agar
tenaganya kembali pulih dan bisa melanjutkan pekerjaannya esok hari. Namun lain
halnya dengan Erik pemuda kedua, dia menggunakan waktu istirahatnya untuk
mengevaluasi pekerjaanya karena menurut dia dengan cara kerja seperti ini dia
akan kesusahan di hari tua-nya kelak karena kekuatan fisik ada batasnya.
Keesokan harinya,
pagi-pagi buta Udin sudah berangkat mencari air dan seperti biasa pulang dengan
membawa air satu ember besar, namun ada hal yang aneh yang dirasakannya.. ia
tidak melihat saabatnya Erik sedari pagi. Khawatir akan keadaan sahabatnya, malam
harinya Udin berkunjung ke rumah Erik
untuk mengetahui keadaan sahabatnya ini. Setelah bicara beberapa lama Erik
mengutarakan kekhawatiran hatinya dengan cara kerja seperti ini, ia takut suatu
saat nanti saat fisiknya tidak mampu bekerja berat maka ia akan kehilangan
penghasilannya dari usaha menjual air bersih karena tidak mampu membawa beban
berat lagi. Namun bebeda dengan pemikiran si Udin, Dia memiliki rencana untuk
menyisihkan sedikit demi sedikit uangnya untuk membeli tempat penampungan air
yang lebih besar dan membeli kuda untuk mengangkut air, maklum letak kampung
mereka sangat terpencil dan tidak terdapat alat transportasi selain berjalan
kaki. Akhirnya mereka berdua berjalan dengan rencana masing-masing.
Keesokan harinya Udin
memulai pekerjaannya seperti biasa, namun si Erik lagi lagi tidak terlihat.
Erik pergi kedalam hutan untuk mengumpulkan bahan-bahan yang akan dia gunakan
untuk mengalirkan air dari sumber air ke tempat penampungan air miliknya,
begitu saja dari hari ke hari dan bulan ke bulan. Singkat cerita dua tahun
kemudian Erik berhasil membuat saluran air dari sumber air ke tempat
penampungan air miliknya dan pekerjaanya sehari-hari hanya menjual air hasil
tampungannya itu ke penduduk setempat dengan hampir tidak menggunakan tenaga. Sementara
di sisi lain si Udin masih dengan kegiatannya bersusah payah mencari air dan
menjual hasilnya ke penduduk setempat, alhasil pelanggan air si Udin berpindah
ke Erik sebab Erik mampu menjual air dengan lebih murah karena dia tidak
menghitung “tenaga kerja” di dalam harga airnya sementara si Udin memasukkan “tenaga”
nya ke harga pokok air yang dijualnya sehingga harga jualnya menjadi lebh
mahal.
Nah, demikianlah cerita
yang saya ceritakan kembali ini, pertanyaan saya, siapa yang lebih bagus Udin
atau Erik?
Di banyak tempat cerita
ini dibagikan, semuanya menganggap Erik lebih bagus karena pada akhirnya dia
yang memenangkan “pasar”. Namun apa yang luput dari perhatian banyak orang
adalah saat Erik membangun saluran airnya, ia hidup dari makan apa? Bisakah kita
tidak makan selama lebih dari satu bulan?
Apa yang ingin saya
sampaikan disini adalah, cara kedua nya bagus dan saling mengisi. Dalam kehidupan
kita harus melakukan cara kedua pemuda tadi, kita tidak bisa melakukan cara
kerja salah satu dari kedua pemuda tadi sebab jika kita melakukan salah satu
saja maka kita tidak akan mencapai kebebasan finansial.
Cara kerja Erik memang
bagus, namun ia perlu penghasilan untuk hidup dan makan sehari-hari yang bisa
didapat dari cara kerja si Udin. Demikian pula kita tidak bisa melakukan cara
kerja si Udin terus menerus, memang saat itu kita bisa makan dan menyambung
hidup namun fisik kita ada batasnya dan kita harus membuat rencana masa depan
seperti yang Erik lakukan. Jika kita bisa memadukan kedua nya besar kemungkinan
kebebasan finansial ada di tangan.
Demikian pendapat saya,
bagaimana dengan pendapat Anda?
EmoticonEmoticon