Mycobacterium tuberculosis adalah
kuman penyebab Tuberkulasis (TBC). Kuman ini dapat menyerang beberapa
organ tubuh manusia dan menyebabkan infeksi, namun yang paling rawan
untuk terkena adalah paru-paru. Kuman ini sunguh hebat karena merupakan
salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, sampai-sampai Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya dengan sebutan “global emergency”.
Oleh
karena yang paling rawan terkena adalah paru-paru maka informasi yang
lebih ditekankan disini adalah tentang penularannya dan akibatnya ke
paru-paru kita. Nah, penularannya dapat melalui percikan dahak si
penderita yang dikeluarkan saat mereka batuk, bersin, bernyanyi dan
bersiul. Mudah banget cara penularannya bukan?, penularannya yang begitu
mudah itulah yang menyebabkan penyakit ini mendapat posisi bagus
kategori penyakit mematikan dan karena penularannya yang begitu mudah
itu pula maka diperlukan daya tahan tubuh yang prima untuk menangkal
penyakit ini.
Seperti
halnya penyakit yang lain, mencegahnya untuk menyerang kita adalah
tindakan yang paling bijaksana. TBC bisa dicegah dengan menghindari
kontak dengan si penderita, namun dalam pergaulan sehari-hari kita tidak
tahu siapa saja yang terjangkit penyakit ini.
Daya
tahan tubuh yang selalu prima dan selalu terjaga adalah merupakan
perisai ampuh untuk menangkal TBC, berikut saya informasikan siapa yang
rentan terjangkit TBC apabila daya tahan tubuhnya lemah :
· Orang yang daya tahan tubuhnya belum berkembang seperti bayi dan anak-anak.
· Orang dewasa yang berasal dari kelompok sosio ekonomi rendah (disebabkan oleh gizi yang buruk)
· Ibu-ibu hamil dan setelah melahirkan
· Para
eksekutif yang menempati gedung yang mewah, ini karena banyaknya orang
dari berbagai kalangan yang tidak diketahui kondisi kesehatannya,
perputaran udara dalam gedung yang tidak baik.
· Penderita HIV/AIDS
Untuk dapat mengobati TBC sebaiknya kita kenali dulu gejala-gejalanya :
· Berat badan turun
· Nafsu makan berkurang disertai demam
· Berkeringat pada malam hari
· Dada terasa nyeri
· Batuk selama lebih dari 4 minggu dan mengeluarkan darah.
Diagnosis TBC
Dapat dilakukan dengan rontgen paru, uji laboratorium dengan beberapa cara :
· Pemeriksaan
mikroskopik, dengan cara pengecatan untuk mendeteksi adanya bakteri
tahan asam, jika hasilnya positif maka harus dilakukan pemeriksaan
lanjutan seperti pembiakan kuman dan pemeriksaan DNA.
· Pembiakan Kuman, merupakan pemeriksaan baku untuk TBC. Cara ini dapat menentukan jenis obat yang tepat dan efektif
· Pemeriksaan DNA Kuman, merupakan teknik paling mutakhir, sangat baik, sensitif dan sangat cepat (kurang lebih 6 jam).
Untuk
pemeriksaan tersebut diperlukan sampel dahak pada pagi hari. Saat ini
juga sudah ada pemeriksaan dengan menggunakan sampel darah.
Setelah
kita ketahui gejala, diagnosis, dan cara pencegahannya barulah sekarang
kita cari tahu cara pengobatannya. Saat ini jenis obat yang utama untuk
TBC adalah Streptomisin, isoniazid, rifampisin, etambutol, pirazinamid Tapi sebelum memakai obat tadi sebaiknya dilakukan uji resistensi terhadap obat tersebut terlebih dahulu.
Hal
penting yang harus dilakukan adalah si penderita harus menyelesaikan
pengobatan selama 6 bulan walaupun dalam jangka waktu 2-3 bulan keluhan
sudah berkurang.
Informasi tambahan untuk melindungi diri dari TBC yaitu :
· Segera konsultasi ke dokter apabila ada angota keluarga mengalami gejala TBC.
· Berhati-hatilah
dalam menerima pekerja di dalam rumah seperti pembantu rumah tangga,
babby sitter dan sopir pribadi. Anda dapat melakukan uji saring terlebih
dahulu terhadap calon pekerja dirumah Anda.
· Lindungi
anak-anak dan bayi Anda dengan memberikan vaksinasi BCG. Vaksin ini
sangat bermanfaat walaupun masa proteksinya tidak lama.
Semoga informasi ini berguna
Sebarkanlah informasi ini ke orang yang anda cintai
Let’s go green. Cetak info ini hanya jika memang benar-benar dibutuhkanGambar : http://www.medimoon.com
EmoticonEmoticon