Anda adalah apa yang Anda pikirkan, bijak lah berpikir

"Anda adalah apa yang Anda pikirkan..." seringkali kita mendengar kalimat itu baik dari buku, audio, atau video tentang pengembangan diri namun tidak semua dari Kita bisa memaknainya dengan bijak dan memanfaatkannya untuk kebaikan diri sendiri. Namun dalam cara hidup ideal kali ini, Saya tidak akan membahas tentang bagaimana menyikapi kalimat "Anda adalah apa yang Anda pikirkan" tadi, melainkan akan membahas apa saja sumber-sumber pikiran itu.

Menurut Dr. Ibrahim Elfiky yang memposisikan diri nya sebagai "maestro motivator Muslim dunia" terdapat tujuh sumber yang sangat mempengaruhi bagaimana proses berpikir terjadi, namun lagi-lagi Saya ingatkan sesuai dengan tema blog ini yaitu cara hidup ideal bahwa tidak semua orang memiliki sumber yang sama dalam berpikir seperti yang akan Kita bahas ini artinya tidak semua cara-cara untuk hidup ideal bisa Kita terapkan ke kehidupan Kita.

Baiklah saya akan paparkan yang pertama yaitu orang tua, orang tua adalah guru pertama Kita karena dari orang tua Kita pertama kali belajar kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, dogma, agama, prinsip serta nilai-nilai luhur. Proses ini kemudian perlahan mengakar dalam diri Kita dan menjadi referensi utama dalam berinteraksi dengan diri sendiri dan orang lain.

Kedua, keluarga. dunia lain yang pertama kita lihat setelah orang tua adalah keluarga. Dari mereka (paman, bibi, saudara, kakak, adik) Kita mempelajari informasi baru dan menghubungkannya dengan informasi yang sudah tertanam dalam diri yang Kita dapat dari orang tua. Saya jadi ingat saat pertama kali menginap di rumah saudara, walaupun masih bersaudara ada perbedaan cara menjalani kehidupan antara saya yang hasil didikan otang tua dirumah, dan saudara-saudara saya hasil didikan paman dan bibi saya, inilah kali pertama Saya menguji nilai-nilai yang saya dapatkan dari orang tua.

Ketiga, masyarakat, yang dimaksud disini adalah orang-orang yang berinteraksi dengan Kita diluar keluarga. Akal kita terus mengikat informasi yang Kita dapat dari luar dan menyatukannya dengan informasi yang sudah ada di akal Kita sehingga proses berpikir menjadi semakin kuat.

Keempat, sekolah. disini kita belajar dan menerima informasi dari sikap dan perilaku guru dan pengelola sekolah. Sekolah adalah tempat yang memiliki pengaruh sangat besar dalam proses pembelajaran sehingga Kita lebih mudah meniru apa yang Kita dapat disekolah baik hal yang positif dan negatif.

Kelima, teman. Nah, ini adalah yang berpengaruh besar setelah orang tua. Berteman atau bergaul adalah proses aktualisasi diri pertama dalam kehidupan Kita. Dalam pergaulan lah Kita pertama kali menentukan pilihan tanpa pengaruh langsung dari orang tua. Selain itu, bergaul adalah merupakan bukti penerimaan masyarakat dan bukti kebebasan. Kebayakan perilaku negatif Kita dapatkan dari teman seperti merokok, narkoba, alkohol dan bolos sekolah.

Keenam, media massa. Jarang sekali bahkan sangat jarang ada media massa yang memberitakan hal-hal positif.. karena apa? yah karena sampai saat ini hal buruk adalah merupakan berita baik bagi wartawan. Bahkan sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand mendapati bahwa 60% lebih kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa yang disebabkan oleh hal itu tadi yaitu penyebaran berita negatif. Televisi menyiarkan nyanyian-nyanyian selingkuh dan cabul, berita negatif yang tida menjunjung nilai luhur Kita sebagai manusia.

Terakhir, ketujuh adalah diri sendiri. tidak ada yang bisa mempengaruhi diri Kita selain diri Kita sendiri. Pernah suatu ketika saya mengikuti pelatihan Hipnotis untuk pemula, walaupun tidak bisa mempraktekkan nya karena durasi pelatihan yang sangat singkat ada pengetahuan baru yang Saya dapat yaitu orang tidak bisa dihipnotis tanpa izin dari orang yang bersangkutan, jadi seberapa pun ahli hipnotis bila sang "suyet" (objek hipnotis) tidak mengizinkan dalam dirinya maka hipnotis dipastikan tidak berhasil. 

Demikian tujuh hal yang membentuk pikiran. walaupun pikiran itu tak kasat mata namun ia memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan Kita. Kita tidak akan seperti sekarang baik itu sukses atau terpuruk  tanpa pikiran, jadi dengan mengetahui sumber-sumber pikiran ini Saya harapkan Kita bisa bersama-sama memanfaatkannya untuk kebaikan Kita dan membaginya ke orang-orang yang kita kasihi. 

Semakin banyak orang yang sadar akan hal ini, semakin banyak orang yang akan perduli yang nantinya akan membuat keadaan di peradaban Kita menjadi lebih baik setidaknya mendekati ideal.  

              
Previous
Next Post »