Obat dan penyebab Alergi dan Keracunan Makanan

Alergi dan keracunan makanan itu tidak sama, alergi bisa terjadi jika anda mengalami reaksi yang tidak menyenangkan setelah makan makanan tertentu, misal: pemerahan kulit, bentol-bentol, gatal, bengkak atau kesulitan bernafas. Sedangkan keracunan makanan ditandai dengan muntah, diare, dan mual. Berikut adalah beberapa macam makanan yang sering menyebabkan alergi: susu, telur, makanan laut, ikan, gandum, kacang, coklat dan jagung, alergi timbul karena protein yang ada pada makanan tersebut.
Racun toksin dan atau bakteri adalah penyebab terjadinya keracunan makanan yang mana racun toksin atau bakteri tersebut banyak terdapat pada makanan yang mengandung jamur, kerang dan makanan basi. Makanan yang tidak dimasak dengan baik atau makanan kalengan sangat rentan menghasilkan bakteri Clostridium botulinum yang menghasilkan toksin penyebab botulism (keracunan makanan). Botulism memiliki perbedaan dengan keracunan makanan lain dintaranya si penderita biasanya tidak mengalami gejala gangguan perut dan dapat muncul kurang lebih 18 jam setelah makan makanan yang sudah tercemar.
Reaksi yang dilakukan oleh tubuh akibat alergi ini berbeda-beda bagi setiap orang, ada beberapa yang hanya merasakan perasaan tidak nyaman saja dan ada pula yang berakibat sangat mengganggu aktivitasnya. Pusing, bengkak, kulit memerah adalah beberapa akibat dari alergi.
Kandungan protein tertentu yang terdapat pada makanan tertentu adalah salah satu penyebab alergi. Sedangkan makanan basi adalah penyebab terbesar keracunan makanan. Bakteri yang mencemari makanan basi itulah yang menyebabkan keracunan.
Beberapa bakteri yang menyebabkan keracunan adalah:
  • 1. Salmonella yang mencemari daging , telur dan susu
  • 2. Vibrio cholerae yang ada pada kerang atau kepiting
  • 3. Shigella yang ada pada makanan lembab seperti kentang rebus dan pada sayuran mentah
  • 4. Staphylococcus aureus yang ada pada makanan yang kaya akan protein, pencemarnya lebih banyak berasal dari tangan si pengolah makanan
  • 5. E. coli pada makanan yang tidak dicuci dengan air bersih dan tidak dimasak hingga matang atau tidak diolah dengan air matang
  • 6. Pengawet sulfit pada makanan kaleng
  • 7. Penyedap rasa monosodium glutamat pada makanan
  • 8. Antibiotik tetrasiklin pada susu sapi yang sapi nya digemukkan
  • 9. Bakteri pada ikan tuna dan tongkol yang rusak
  • 10. Racun yang dihasilkan oleh jamur atau kerang tertentu
  • 11. Clostridium perfringens yang ada pada daging yang di makan yang sudah dimasak lebih dari 24 jam
  • 12. Clostridium botulinum yang ada pada makanan kaleng yang sudah kadaluwarsa
Semua hal yang menyebabkan sakit sebenarnya ada obatnya, Cuma hanya belum ditemukan saja. Begitu juga dengan alergi dan keracunan makanan. Untuk alergi dapat diobati dengan suntikan atau obat yang diminum, untuk keracunan makanan dapat diberikan antibiotik, adsorben untuk menyerap racun, dan mengganti cairan tubuh yang hilang dengan minuman ionis dll.

go green, hemat penggunaan kertas. Print hanya kalau memang benar-benar dibutuhkan
Previous
Next Post »