Defisiensi vitamin D

Defisiensi vitamin D
Tentunya perlu saya ingatkan lagi apa itu vitamin D.. Vitamin D merupakan suatu vitamin larut lemak yang sangat penting untuk tubuh manusia. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan dalam jumlah yang kecil dalam bentuk vitamin D­2 dan vitamin D3­­­­­ atau diproduksi dalam kulit setelah terpapar oleh cahaya matahari dalam bentuk vitamin D3. Vitamin D3 bersifat lebih poten daripada vitamin D2.
Fungsinya vitamin D itu apa ya??
Fungsi utamanya adalah menjaga konsentrasi normal kalsium dan fosfat dalam darah. Oleh karena itu vitamin D selalu saja dikaitkan dengan kesehatan tulang. Namun ternyata vitamin D juga memberikan pengaruh terhadap fungsi berbagai sistem dalam tubuh seperti sistem pertahanan tubuh, kardiovaskular, dan juga sistem endokrin.
Kekurangan Vitamin D (defisiensi)
Sekitar 50% anak-anak dan orang dewasa berisiko tinggi mengalami defisiensi vitamin D. defisiensi yang berlangsung lama (kronis) bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Risiko osteoporosis adalah salah satu akibat defisiensi vitamin D, akibat lainnya seperti autoimun, peradangan, hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hiperparatiroid, dan bahkan penyakit kanker.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami defisiensi vitamin D, beberapa diantaranya adalah:
· Bayi yang baru lahir
· Usia 50 th atau lebih
· Berkulit gelap
· Obesitas
· Mengalami gangguan absorpsi di saluran cerna (malabsorpsi)
· Mengalami gangguan hati atau ginjal
· Menggunakan obat-obatan tertentu (misal antikejang, glukokortikoid, anti HIV)
· Tinggal di daerah utara dan selatan
· Selalu beraktivitas di dalam ruangan
· Selalu menggunakan tabir surya
· Berpakaian tertutup
Defisiensi vitamin D merupakan suatu penyakit yang sulit dideteksi (silent disease). Tidak ada gejala spesifik yang menyertai kondisinya. Namun status vitamin D di dalam tubuh dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan konsentrasi vitamin D3, 25-OH yaitu suatu metabolit vitamin D yang bersirkulasi dalam darah.
Penting gak pemeriksaan vitamin D??
Tentunya penting banget untuk melakukan pemeriksaan vitamin D, terutama oleh individu dengan risiko tinggi defisiensi vitamin D. Dengan melakukan pemeriksaan maka kita akan mengetahui konsentrasi vitamin D dalam tubuh sehingga ketika terjadi defisiensi, terapi yang sesuai dapat dilakukan. Terapi diperlukan untuk menurunkan risiko penyakit atau sebagai terapi tambahan pada kondisi gangguan fisiologi yang dipengaruhi oleh kondisi defisiensi vitamin D.
Pemeriksaan vitamin D juga perlu untuk menghindari terjadinya toksisitas akibat asupan vitamin D berlebihan. Toksisitas vitamin D sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya kalsifikasi atau penumpukan kalsium pada berbagai jaringan seperti jantung, pembuluh darah, ginjal, serta jaringan lunak lainnya sehingga meningkatkan risiko hipertensi, penyempitan pembuluh darah aorta, serta terbentuknya batu ginjal.
Kapan ya klo mau periksa vitamin D???
Pemeriksaan dapat dilakukan ketika diperlukan terutama pada orang dengan kondisi patologi yang berkaitan dengan adanya defisiensi vitamin D. Namun dapat juga dilakukan minimal 6 bulan sekali untuk mengetahui naik turunnya konsentrasi vitamin D.
Terakhir
Vitamin D3, 25-OH merupakan penanda yang sangat berguna untuk mengetahui status vitamin D dalam darah. Pemeriksaan ini sangat penting sebagai langkah pencegahan defisiensi ataupun kelebihan, sebagai acuan dalam penggunaan suplemen vitamin D dan juga dapat dilakukan untuk pemantauan respon terapi suplemen vitamin D.
Tulisan ini didapat dari sumber terpercaya, silahkan menikmati gaya hidup sehat. Kita bahagia, semua bahagia!.
Previous
Next Post »