Pikun

Cara hidup ideal kali ini adalah tentang kesehatan (masih). Brosur dari Lab. Prodia seri edukasi ini saya temukan di dalam kamar saat merapikan kamar tidur, yaah daripada info ini tergeletak di kamar saya rasa ada baiknya kalau saya bagi ke masyarakat Indonesia.
Homosistein merupakan asam amino (penyusun protein) yang menarik banyak perhatian sebagai faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Peningkatan homosistein atau disebut juga hiperhomosisteinemia dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), stroke dan kepikunan
Alzheimer
Biasanya (biasanya itu bukan berarti selalu ya) gejala pikun meningkat seiring dengan bertambahnya usia, namun perlu diketahui kalau pikun bukan merupakan gejala normal dari proses penuaan. Nah, bersamaan dengan proses penuaan, bukan hanya kondisi fisik yang menurun drastis, namun juga disertai dengan penyakit pikun. Demensia atau pikun adalah salah satu penyakit yang ditandai dengan adanya gangguan daya pikir dan daya ingat yang bersifat progresif, disertai dengan gangguan berbahasa, perubahan kepribadian dan perilaku.
Di negara-negara maju (per 2011 Indonesia belum termasuk), sekitar 60% dari penyebab pikun adalah penyakit Alzheimer, jadi teman-teman di Nusantara ini bisa tenang sedikit. Penyakit Alzheimer yang disebabkan oleh penurunan fungsi dan kemampuan otak merupakan salah satu batu sandungan dalam perjalanan hidup para lanjut usia selain kanker, stroke, diabetes dan penyakit jantung. Pikun sebagai akibat dari Alzheimer amat ditakuti oleh para warga lanjut usia, setidaknya di negara maju yang telah lama mengenalnya (sekali lagi Indonesia tipak perlu terlalu takut, karena belum termasuk negara maju). Perjalanan penyakit Alzheimer terkenal sebagai proses yang sangat menahun tetapi progresif, oleh karena itu penting untuk menentukan faktor-faktor risiko penyakit Alzheimer sehingga dapat dilakukan pencegahan kondisi pikun dan meningkatkan kualitas hidup individu usia lanjut di Nusantara.
Pada individu usia lanjut, peningkatan homosistein berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Peningkatan homosistein sebesar 5 µmol meningkatkan risiko penyakit Alzheimer sebesar 40%. Nah, bagaimana meningkatnya homosistein dapat menyebabkan pikun yaitu :
· Peningkatan homosistein dikaitkan dengan peningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah dan stroke sehingga akan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer
· Peningkatan homosistein dikaitkan dengan kerusakan pembuluh darah dan peningkatan radikal bebas yang dapat mengakibatkan penuaan otak
· Peningkatan homosistein dikaitkan dengan kematian sel-sel otak
Kesimpulannya
Peningkatan konsentrasi homosistein selain merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung dan stroke, juga merupakan faktor risiko independen untuk perkembangan kondisi pikun/demensia serta penyakit Alzheimer.

Bagikan pengetahuan ini kepada orang Indonesia lain yang anda anggap membutuhkan, karena pengetahuan bukanlah milik seseorang melainkan pengetahuan adalah milik dari sang pencipta. Manusia hanya menggunakannya untuk kehidupanya. Mari berbagi kebaikan :)
Let’s Go Green. Cetak hanya bila memang sangat diperlukan
Previous
Next Post »