tradisi, adat, dan kejayaan

selamat pagi pembaca cara hidup ideal,  senang sekali saya bisa menulis hari ini.

nusantara kita ini banyak sekali memiliki kearifan lokal yang erat kaitannya dengan tradisi yang melingkupi adat, ritual, mitos dan kepercayaannya. Dan kita ketahui di setiap daerah memiliki tradisi sendiri yang unik sebelum masuknya agama ke Indonesia (belakangan Agama mempengaruhi dengan sangat besar tradisi dan adat yang ada di nusantara).

Dan diantara banyak perbedaan tradisi yang ada di nusantara ini,  ada satu kesamaan yang dimiliki yaitu semua sama,  memperlakukan hubungan ke "atas" nya ( sang pencipta) lebih dari hubungan ke "samping" (manusia)  dan ke "bawah" (binatang dan tumbuhan).  Ada banyak sekali persembahan yang dilakukan ke "atas" saat tradisi itu dilakukan dan tidak jarang menghabiskan biaya yang sangat besar yang tentunya di biayai dari penghasilan atau pendapatan para pengikutnya. Bahkan di beberapa daerah saking besarnya biaya yang diperlukan untuk menjalankan sebuah tradisi,  para penganutnya sampai ada yang menjual warisan dan banyak juga yang bekerja harus melepaskan pekerjaannya agar bisa menjalankan sebuah tradisi.

belakangan,  tradisi ini sudah seperti kehilangan makna sebab dilakukan tanpa mengetahui makna apa yang terkandung di sebuah ritual nya dan jadilah ritual itu seperti kegiatan biasa tanpa makna.  Padahal banyak sekali pesan yang ingin disampaikan oleh para leluhur melalui ritual yang di wariskan. 

Pada dasarnya manusia menyukai dan memilih hal yang sederhana,  demikian juga ritual dalam tradisi sebenarnya untuk menyederhanakan proses dalam menyatakan rasa terimakasih kepada Sang Pencipta,  namun seperti hal nya teknologi yang dikembangkan oleh manusia ia seringkali malah membuat kehidupan menjadi semakin rumit. 

baca juga : pengembangandiri

Jakarta adalah contoh nyata terpinggirnya warga lokal yang menjalankan tradisi secara ketat,  mereka terlalu ketat kepada kelompok sendiri sehingga melupakan kalau mereka juga hidup dengan pendatang yang sama-sama juga mencari pekerjaan untuk menyambung hidup. Para penduduk lokal mengatur segala lini kehidupan mereka dengan aturan adat dan ritual yang ketat sembari bekerja mencari penghidupan sedangkan para pendatang fokus mencari pekerjaan untuk penghidupan mereka.  Melihat dari perbedaan ini saja sudah bisa ditebak siapa yang akan mendapat hasil dari pekerjaan yang lebih banyak,  apakah pendatang yang fokus bekerja atau lokal yang selain bekerja sibuk juga dengan aturan adatnya yang ketat?

berita baiknya adalah hal itu tidak terjadi dalam satu atau dua tahun,  namun terjadi melalui proses yang panjang,  namun berita buruknya adalah kita sudah mendapat contoh nyata dari Jakarta namun masih melakukan hal yang sama (membuat aturan seperti sabit yang tajamnya kedalam : ketat kedalam).  Tinggal menunggu waktu daerah kita akan dikuasai ekonominya oleh pendatang yang mana akan menguasai juga banyak sendi kehidupan lain sebab ekonomi adalah faktor kunci nya. 

Tanpa bermaksud SARA tulisan ini justru untuk menjaga keutuhan nusantara,  karena kenapa,?  hanya  pemilik rumah yang mau menjaga rumahnya sendiri lebih baik daripada tamu nya,  dan masing masing rumah (daerah)  di Indonesia akan menjadi lebih kokoh bila si pemilik menjadi "tuan rumah" di rumahnya sendiri. Coba anda bayangkan dan rasakan bila pendatang menjadi "tuan rumah" di rumah orang lain,  setelah dikeruk isinya dia bisa dengan leluasa untuk pulang ke rumahnya sendiri (kampung halamannya).

jadi bahan yang layak untuk direnungkan adalah akankah kita masih membuat aturan tradisi yang ketat kedalam? 

#carahidupideal



Previous
Next Post »